5 Jenis Investasi Jangka Pendek
Daftar Isi
Investasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara menanamkan modal kepada sebuah perusahaan atau suatu aset yang mempunyai nilai tinggi. Tujuan investasi yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Investasi merupakan pilihan tepat yang harus dimulai sejak dini. Karena investasi memiliki banyak keuntungan utamanya bagi kaum muda. Salah satu alasan penting dari berinvestasi yaitu akan memiliki jaminan di masa depan. Selain itu investasi juga dapat membentuk jiwa disiplin.
Nah, penting juga mengetahui jenis-jenis investasi sebelum berinvestasi. Investasi secara umum terbagi menjadi dua, yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek.
Di kesempatan ini mari kita fahami dulu mengenai jenis-jenis investasi jangka pendek.
5 Jenis Investasi Jangka Pendek
Di dunia investasi ada sebuah istilah yaitu “high risk high return”. Dari istilah tersebut jelas bahwa untuk mendapatkan keuntungan besar, sebuah resiko besar pun harus berani diambil.
Sebelum melangkah lebih dalam lagi, alangka baiknya mengetahui apa itu investasi jangka pendek.
Mengenal Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek ialah suatu investasi yang memiliki jangka waktu yang pendek. Investasi jangka pendek terbilang memiliki resiko rendah. Karena mayoritas investasi jangka pendek memiliki nilai yang secara konsisten terus mengalami kenaikan walaupun dalam jumlah kecil.
Jenis Investasi Jangka Pendek
Beberapa contoh investasi jangka pendek yang biasanya dikenal masyarakat yaitu deposito, reksa dana pasar uang, dan Saving Bonds Ritel.
1. Deposito
Salah satu investasi yang menjadi pilihan banyak orang adalah deposito, termasuk saya sendiri juga lebih suka deposito dari pada ditabung biasa. Meskipun keuntungannya kecil namun setidaknya bisa mengamankan uang sebelum dipakai untuk investasi lainnya.
Mengenai jangka waktu deposito ada beberapa pilihan yang diambil, adda yang 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, 3 tahun atau lebih. Uang dari deposito bisa diambil setelah jatuh tempo.
Untungnya pakai deposito yaitu tidak perlu khawatir dengan risiko kehilangan uang. Selain itu deposito memiliki bunga yang lebih tinggi dibanding ditabung biasa.
2. Reksadana Pasar Uang
Reksadana ibarat sebuah wadah yang menghimpun dana dari masyarakat. Dana tersebut nantinya akan diinvestasikan. Dalam reksadana pasar uang menggunakan instrumen investasi seperti produk-produk keuangan, seperti deposito dan obligasi.
Jangka waktu efektif reksadana yaitu 1 tahun, mengenai besaran bunga direksadana jauh lebih tinggi. Yang paling menguntungkan di reksadana adalah resiko cenderung rendah.
3. Obligasi Negara Ritel
Ada juga investasi jangka pendek lain yang populer di Indonesia, yaitu Obligasi Negara Ritel. Jenis investasi ini memiliki resiko yang sangat rendah, karena intrumen investasi ini dikeluarhkan oleh pemerintah. Instrumen investasi ini pada dasarnya merupakan surat utang yang dikeluarkan pemerintah.
Obligasi Negara Ritel bisa jadi pilihan saat berinvestasi karena risikonya rendah, namun jumlah minimal investasi ORI ini terbilang cukup besar.
4. Saving Bonds Ritel
SBR memiliki bunga yang lebh tinggi daripada deposito. Investasi ini cocok sekali untuk pemula karena resikonya sangat kecil.
Umumnya SBR memiliki tenor 2 tahun. Menariknya return yang dijanjikan SBR diberikan setiap bulan dan adanya fitur early redemption dengan jumlah maksimal 50% dari total nilai investasi.
5. Peer-to-Peer Lending
Investasi peer to peer landing menjanjikan bunga yang cukup besar dengan tenor pendek. Peer to peer landing memiliki return terbilang tinggi yaitu 20% per tahun.
Namun sayangnya Peer-to-peer lending termasuk investasi berisiko tinggi. Investasi ini baik untuk para investor mahir yang memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan di bidang investasi.
Berbicara tentang Investasi Jangka Pendek, boleh juga dicoba asuransi syariah seperti Asuransi jiwa syariah dari PFI