Mudik Lebaran 2025 dengan Mobil Listrik? Siapa Takut!

Tidak terasa bulan Ramadhan sudah ada di depan mata. Salah satu momen paling dinanti oleh mayoritas masyarakat Indonesia dari bulan Ramadhan adalah mudik Lebaran.

Ada banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk kembali pulang ke kampung halaman saat momen Lebaran. Mulai dari mudik menggunakan transportasi umum seperti pesawat, kereta, kapal laut, hingga bus, atau naik kendaraan pribadi seperti mobil atau motor.

Menggunakan kendaraan pribadi, khususnya mobil, untuk mudik tentunya lebih nyaman. Apalagi jika jarak yang ditempuh cukup jauh. Meski demikian, pemudik tentunya harus memperhitungkan biaya perjalanan yang tidak sedikit.

Salah satu hal yang harus diperhitungkan sebelum mudik Lebaran menggunakan mobil adalah biaya bensinnya. Tidak bisa dipungkiri lagi jika harga BBM saat ini cukup mahal. Untuk menempuh perjalanan yang jauh, pemudik tentunya harus menyiapkan dana bensin sekali jalan sekitar Rp. 100 ribu hingga Rp. 500 ribu (tergantung kota asal ke kota tujuan).

Dana tersebut tentu belum termasuk biaya tol, biaya makan, hingga biaya darurat lain jika dalam perjalanan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Namun, pembahasan mengenai biaya mudik akan sedikit berbeda jika pemudik menggunakan mobil listrik yang sudah terkenal hemat dan ramah lingkungan. Hal ini memang menjadi salah satu kelebihan mobil listrik.

Saat ini mobil listrik yang beredar di pasaran sudah banyak yang menawarkan baterai dengan jarak tempuh yang jauh, bahkan ada yang menawarkan jarak hingga 500 km atau lebih dalam satu kali pengisian daya.

Mudik Lebaran 2025 dengan Mobil Listrik

Biaya Pengisian Daya Mobil Listrik

Berkaitan dengan hal ini, mobil listrik tentunya menang dalam hal penghematan biaya jika digunakan untuk mudik. Jika dihitung, biaya pengisian daya mobil listrik menggunakan home charging hanya sebesar Rp. 1.699/kWh untuk  tipe R2 (3.500VA-5.500VA) dan tipe R3 (6.600VA ke atas).

Mudik Lebaran

Sebagai gambaran, pemudik memiliki mobil listrik dengan kapasitas baterai 50,66 kWh. Ia akan mengisi daya dari 20% ke 90%, maka biaya yang harus dikeluarkan oleh pemudik adalah:

  • Energi yang dibutuhkan = (90%-20%) x 50,66 kWh = 35.462 kWh.
  • Tarif listrik = Rp. 1.699 per kWh.
  • Maka biaya pengisian daya 35.462 kWh x 1.699/kWh adalah Rp. 60.250.

Tarif pengisian tersebut tentu bisa berbeda tergantung dari berapa persen energi yang akan diisi kembali. Namun, setidaknya biaya tersebut masih jauh lebih hemat dibandingkan dengan biaya pengisian BBM mobil konvensional.

Selain melakukan pengisian ulang daya melalui home charging, mobil listrik juga bisa diisi daya melalui SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Namun, tarif yang ditetapkan sedikit berbeda, yakni sebesar Rp. 2.466/kWh untuk kecepatan normal, dan Rp. 25.000 per pengisian dengan Fast Charging, atau Rp. 57.000 per pengisian dengan Ultra Fast Charging.

Didukung Infrastruktur yang Memadai

Setelah membahas mengenai hematnya menggunakan mobil listrik untuk perjalanan jauh, khususnya mudik ke kampung halaman, mungkin sampai disini mungkin Anda mulai bertanya-tanya, bagaimana jika di tengah perjalanan mobil listrik kehabisan daya?

Hal ini memang sering menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat. Namun, agaknya kehabisan daya baterai di tengah perjalanan kini bukan momok yang menakutkan.

Pasalnya, Pemerintah Indonesia bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus membangun infrastruktur pendukung mobil listrik berupa SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).

Pembangunan SPKLU kini telah menjamah berbagai kota di Indonesia. Menurut laporan PLN, pada 2024 SPKLU yang telah dibangun mengalami peningkatan hingga 299% dari tahun 2023, yakni dari 1.081 unit hingga 3.233 unit.

PLN juga terus meningkatkan pembangunan SPKLU untuk tahun 2025 dan menargetkan akan ada 1.100 SPKLU yang akan tersebar di seluruh kota besar hingga kota kecil di Indonesia.

Dengan perluasan pembangunan SPKLU tentunya dapat mengatasi kekhawatiran masyarakat terkait kehabisan baterai di tengah jalan dan untuk beralih dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik.

Hal ini tentunya menjawab kekhawatiran para pemudik yang hendak menggunakan mobil listrik sebagai moda transportasinya dan menjadi kelebihan mobil listrik lainnya.

Cara Mengetahui SPKLU Terdekat

Bagi pemudik yang belum familiar dengan titik SPKLU di wilayah yang dilalui dalam perjalanan mudik kini tidak perlu merasa risau. Pasalnya, ada beberapa cara yang bias dilakukan untuk menemukan SPKLU terdekat dari lokasi Anda.

1. Menggunakan PLN Mobile

  • Pastikan sudah mengunduh aplikasi PLN Mobile yang tersedia di Playstore atau Appstore.
  • Buka aplikasi dan buat akun Anda. Pastikan GPS selalu aktif.
  • Setelah itu, pilih menu ‘Electric Vehicle’ yang ada di pojok kanan atas.
  • Lalu pilih ‘SPKLU’ untuk menemukan lokasi SPKLU terdekat.

2. Menggunakan Google Maps

  • Buka aplikasi Google Maps dan pastikan GPS aktif.
  • Pilih menu lainnya dan pilih ‘Layanan’.
  • Klik ‘Pengisian daya kendaraan listrik’.
  • Setelah itu titik SPKLU terdekat dari lokasi Anda akan muncul.

Demikian pembahasan mengenai mudik lebaran 2025 dengan menggunakan mobi listrik.

Baca juga: Tips Isi Pulsa Online Lebih Praktis dan Laris bagi Penjual

Leave A Reply

Your email address will not be published.